Nada 'hampa hatiku' nya pasha ungu bergema meriah di hape Winda. Membuat beberapa rekan kerjanya usil meliukkan badan mengikuti irama itu. Disambut tawa meriah teman-teman lain tentunya. Winda hanya tertawa sambil menjawab panggilan sahabatnya, Rika.
"Win, can we meet now? I can't stand anymore..., " suara diseberang sana penuh isak tangis. Winda tak lagi kaget mendengarnya. Hal ini sudah kerab terjadi. Paling-paling berantem lagi sama suaminya. Dan Winda, tempat curhat kepercayaan Rika, saat ini dibutuhkan untuk menampung keluh kesah sang sahabat, walau setelah itu, nasehat/input positif darinya hanya masuk kuping kiri keluar kuping kanan saja bagi sahabat karib itu. ……