Rumah Fiksi Alaika Abdullah
  • Home
  • Download
  • Social
  • Features
    • Lifestyle
    • Sports Group
      • Category 1
      • Category 2
      • Category 3
      • Category 4
      • Category 5
    • Sub Menu 3
    • Sub Menu 4
  • Contact Us
credit
Aku punya rancangan khusus untukmu,  aku yakin kamu pasti akan suka deh. Aku kangen banget sama kamu Shin! Jangan lupa lho, besok siang ya!

Isi dari telegram chat Fariz yang sukses mengukir senyum di bibir Shinta. Siapa sih yang tak senang dihadiahi pakaian yang dirancang khusus untuknya? Fariz memang sangat baik. Ada saja perhatian yang diberikannya untuk Shinta. Tak pelak, rasa kangen pun kini menyeruak di hatinya untuk lelaki tampan itu. Gimana ya tampangnya sekarang? Lebih ganteng daripada di webcam atau ga ya?

credit
Gundukan tanah merah itu masih basah. Taburan kembang setaman menutupi hampir sepenuhnya. Para pengantar jenazah banyak yang sudah mengundurkan diri, setelah melaksanakan fardhu kifayah mereka selaku umat muslim bagi saudara mereka yang telah terlebih dahulu dipanggil menghadap sang Khalik.

Saskia, Sinta, Radith dan Pram masih berjongkok di sisi kanan dan kiri gundukan tanah basah itu. Airmata tak berhasil diredam di delapan pasang mata yang seakan mencoba menembus lapisan tanah merah, untuk menatap jenazah yang telah dibaringkan di baliknya. 
sebelumnya di Lusina 3
grabbed from this site
Hand in Hand Community, bukan sebuah komunitas biasa. Tak mudah mengaksesnya karena untuk menjadi anggotanya dibutuhkan persyaratan khusus yang tak seorang pun akan rela memenuhinya jika bukan karena suratan takdir. Iyalah, siapa sih yang mau kehilangan tangan atau kaki, atau terlebih dahulu mengidap HIV/Aids, hanya untuk menjadi anggota komunitasnya? Tidak, tidak ada yang mau donk.

Juga Badai. Sebesar apapun keinginannya untuk mengetahui lebih jauh tentang komunitas yang dibentuk oleh wanita imaginer itu, dia tak akan rela jika harus memenuhi syarat utama itu terlebih dahulu.
cerita sebelumnya di Lusina 2

Badai terhenyak mendengar penuturan Linda, Pak Ilham dan Bu Rosa, yang secara terbuka menerima kedatangannya dan berbagi informasi tentang almarhumah putri mereka. Kekagumannya terhadap wanita yang tak sempat dikenalnya secara langsung itu semakin membahana. Lusina seperti dugaannya. Wanita hebat. Hanya saja dia tak menyangka jika wanita itu adalah seorang penyandang cacat dan pengidap HIV!

Batinnya miris mengetahui Lusina yang adalah seorang perawat, kehilangan sebelah kakinya pada saat melakukan pekerjaan sosial. Tertimpa salah satu sisi bangunan yang roboh ketika gempa susulan di Yogya beberapa tahun lalu. Tak terbayangkan olehnya bagaimana proses wanita itu dalam upaya bangkit kembali, menyemangati dirinya dan menyambung kehidupannya, yang pastinya akan terasa sangat pahit.
cerita sebelumnya baca disini

grabbed from here
Badai larut dalam doa bersama yang dipimpin oleh pak ustadz, yang belakangan diketahui sebagai ayahnya almarhumah Lusina. Setulus hati, lelaki muda itu turut mengamini.

Sebuah rasa kehilangan yang teramat sangat penuhi relung hatinya. Bahkan membuat dirinya sendiri heran, kok bisa? Pertemuan yang begitu singkat, bahkan tak sempat saling bertegur sapa, tapi kepergian wanita yang hanya dikenalnya melalui status-status di FB dan instagram itu, bisa hadirkan sebuah rasa kehilangan yang begitu luar biasa. Yang dia sendiri sulit untuk melukiskannya.
grabbed from here
Entah sejak kapan Badai mengidap kebiasaan itu. Yang jelas dia begitu getol mengintip status wanita yang sama sekali tak dikenalnya secara langsung itu. Entah sejak kapan pula nama itu ada di friend list fesbuk dan instagramnya. Dia sama sekali tak ingat. Yang dia tahu adalah bahwa status-status wanita itu selalu mampu menimbulkan rasa penasaran di hatinya dan kian membuatnya geregetan.
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT ME

SUBSCRIBE & FOLLOW

POPULAR POSTS

  • Kejutan Manis di Sabtu Pagi
  • Tirai Yang Tersingkap
  • Cukup Sudah
  • DONGENG KEHIDUPAN I
  • Ya Ampun, Mati Kita Nak!!
  • Gempa dan tsunami lagi? Oh No!! (tamat)
  • Alkisah; THE POWER of LOVE
  • Hari ini, tujuh tahun yang lalu
  • When he had to say Good Bye
  • Pangeran dari negeri Maya

Categories

  • cerbung 9
  • cerbung: Dongeng Kehidupan 2
  • cerbung: Kisah Sedih di Hari Minggu 2
  • cerita pendek 20
  • cerpen 1
  • edisi kangen Intan 1
  • Flash Fiction 1
  • Gaya Gay 1
  • gempa bumi 3
  • just a note 1
  • Kisah Hidup 6
  • lesson learnt 1
  • non fiksi 3
  • renungan 3
  • rupa-rupa 1
  • true story 1

Advertisement

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Arsip Blog

  • Desember 2017 (6)
  • Oktober 2017 (2)
  • Juli 2017 (1)
  • Juni 2016 (1)
  • April 2016 (3)
  • Maret 2015 (1)
  • Juni 2014 (1)
  • Juni 2013 (1)
  • Maret 2013 (3)
  • Februari 2013 (3)
  • Desember 2012 (1)
  • November 2012 (2)
  • Oktober 2012 (3)
  • Juli 2012 (1)
  • Juni 2012 (1)
  • Mei 2012 (1)
  • April 2012 (2)
  • Maret 2012 (2)
  • Januari 2012 (2)
  • Desember 2011 (4)
  • Oktober 2011 (2)
  • September 2011 (1)
  • Agustus 2011 (2)
  • Desember 2010 (1)
  • November 2009 (2)
Diberdayakan oleh Blogger.

Kisah yang tertuang di halaman ini terinspirasi dari cerita sahabats, imajinasi dan berbagai hal lain yang terjadi dalam kehidupan.

Happy Reading sobs!

Laporkan Penyalahgunaan

Home

  • Home
  • About
  • Cerpen
  • Cerbung
  • Virtual Corner
  • Zona Misteri

Mengenai Saya

Foto saya
Alaika Abdullah
Lihat profil lengkapku

Pengikut

Popular Posts

  • Lusina 1
  • Kisah Sedih di Hari Minggu I
  • When he had to say Good Bye
  • Alkisah Chapter I

Labels

Copyright © Kinsley Theme. Designed by OddThemes